Jumat, 31 Januari 2014

Sistem Pencernaan Pada Hewan {Tugas }



1  Sistem Pencernaan Pada Hewan
Pencernaan (digestion) adalah proses perubahan bahan makanan yang komplek menjadi senyawa-senyawa sederahana oleh enzim dalam tubuh”. Dengan demikian pencernaan merupakan proses penghancuran atau perubahan suatu zat makanan dari yang kompleks menjadi sederhana akibat adanya gerakan atau di bantu oleh enzim, agar lebih mudah di serap oleh tubuh.
Macam Macam Sistem Pencernaan Pada Hewan
A.    Sistem Pencernaan Cacing Tanah
Sistem pencernaan makanan pada cacing tanah sudah sempurna. Cacing tanah memiliki alat-alat pencernaan mulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus. Proses pencernaan dibantu oleh enzim – enzim yang dikeluarkan oleh getah pencernaan secara ekstrasel. Makanan cacing tanah berupa daun-daunan serta sampah organik yang sudah lapuk. Cacing tanah dapat mencerna senyawa organik tersebut menjadi molekul yang sederhana yang dapat diserap oleh tubuhnya. Sisa pencernaan makanan dikeluarkan melalui anus.
Pada cacing pipih terdapat sistem pencernaan makanan yang terdiri dari mulut dan usus, yang bercabang-cabang ke seluruh tubuh untuk mengedarkan sari makananPada cacing berbuku-buku, sustem pencernaan terdiri dari mulut, kerongkongan, tembolok, lambung pengunyah, usus, dan anus. Makanan cacing tanah berupa humus. Humus dan sisa-sisa organisme yang merupakan makanan cacing telah mengalami pembusukan saehingga bersifat asam, maka perlu dinetralisir. Di sekitar kerongkongan terdapat tiga pasang kelenjar kapur yang menghasilkan yang dapat menetralkan sifat asam makanannya.Dari kerongkongan, makanan masuk kedalam tembolok untuk disimpan sementara. Kemudian di dalam empedal, makanan dihancurkan atau dihaluskan secara kimiawi. Hasil pencernaan berupa sari makanan diserap dan sisa-sisa makanan dikeluarkan melalui anus.

B.     Sistem Pencernaan Protozoa
Organisme bersel satu tidak mempunyai sistem pencernaan seperti pada hewan bersel banyak. Proses pencernaan makanan pada organisme bersel satu berlangsung di dalam sel itu sendiri. Jika ada makanan, organisme tsb bergerak kea rah makanan . kemudian mengelilingi makanan tersebut dengan pseudopodium ( kaki semu ). Makanan tersebut terkurung oleh kaki semu dan terbentuk vakuola makanan. Di dalam vakuola ini makanan dicerna, kemudian diedarkan ke seluruh tubuh. Sari-sari makanan di edarkan ke dalam sitoplasma dan sisa-sisa makanan dikeluarkan dari membran plasma.
C.    Sistem Pencernaan Serangga
Jenis makanan serangga berbeda-beda. Serangga ada yang memakan tumbuhan, ada pula yang memakan daging.Saluran pencernaan belalang terdiri atas mulut, kerongkongan, tembolok, lambung pengunyah, lambung, usus, rektum, dan anus. Kerongkongan mempunyai bagian membesar seperti gelembung tipis dan berduri. Gelembung itu disebut tembolok. Tembolok berfungsi sebagai alat untuk menyimpan makanan sementara. Di bagian depan lambung terdapat enam pasang usus buntu yang berfungsi sebagai kelenjar pencernaan.Makanan masuk melalui mulut. Di dalam rongga mulut makanan dicerna secara mekanis yaitu dikunyah, dan dicerna secara kimiawi dengan air ludah. Dari mulut, makanan masuk ke kerongkongan lalu menuju ke tembolok. Di tembolok, makanan disimpan sementara dan kemudian ke empedal. Empedal memiliki dinding dari kitin untuk menghaluskan makanan. Makanan akhirnya menuju ke lambung. Proses penyerapan sari makanan terjadi di dalam usus. Makanan masuk ke dalam darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh . sisa makanan yang tidak diserap dikeluarkan melalui anus.Serangga yang mempunyai alat pengisap tidak mengunyah makanannya. Mereka tidak mempunyai alat pencernaan yang lengkap karena makanannya berupa cairan.Salah satunya adalah pada belalang.


D.    Sistem Pencernaan Pada Ikan
Saluran pencernaan makanan pada ikan terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus. Di dalam rongga mulut ikan terdapat lidah pendek pada dasar mulut. Ikan mempunyai gigi yang tumbuh pada rahang atas dan bawah.,. ikan mempunyai kelenjar lendir di mulutnya. Lambung merupakan pelebaran dari saluran pencernaan.Antara lambung dengan usus terdapat 3 buah usus buntu. Ikan mempunyai hati, kantong empedu serta saluran empedu yang bermuara ke dalam usus. Pankreas tidak begitu jelas dan bersatu dengan hati sehingga disebut hepatopankreas. Makanan dari lambung masuk ke dalam usus. Di sini terjadi penyerapan makanan. Sisa-sisa makanan dikeluarkan melalui usus.
Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut (cavum oris). Di dalam rongga mulut terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada geraham bawah dan lidahyang pendek terdapat pada dasar mulut, lidah itu tidak dapat digunakan seperti lidah pada hewan lainnya karena tidak dapat digerakan serta banyak menghasilkan lendir,  tetapi tidak menghasilkan ludah (enzim). Dari rongga mulut makanan masuk ke esophagus melalui faring yang terdapat di daerah sekitar insang. Esofagus berbentuk kerucut, pendek, terdapat di belakang insang, dan bila tidak dilalui makanan lumennya menyempit. Dari kerongkongan makanan di dorong masuk ke lambung, lambung pada umum-nya membesar, tidak jelas batasnya dengan usus. Pada beberapa jenis ikan, terdapat tonjolan buntu untuk memperluas bidang penyerapan makanan. Dari lambung, makanan masuk keusus yang berupa pipa panjang berkelok-kelok dan sama besarnya. Usus bermuara padaanus. Kelenjar pencernaan pada ikan, meliputi hati dan pankreas. Hati merupakan kelenjar yang berukuran besar, berwarna merah kecoklatan, terletak di bagian depan rongga badan dan mengelilingi usus, bentuknya tidak tegas, terbagi atas lobus kanan dan lobus kiri, serta bagian yang menuju ke arah punggung. Fungsi hati menghasilkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu untuk membantu proses pencernaan lemak. Kantung empedu berbentuk bulat, berwarna kehijauan terletak di sebelah kanan hati, dan salurannya bermuara pada lambung. Kantung empedu berfungsi untuk menyimpan empedu dan disalurkan ke usus bila diperlukan. Pankreas merupakan organ yangberukuran mikroskopik sehingga sukar dikenali, fungsi pankreas,  antara lain menghasilkan enzim – enzim pencernaan dan hormon insulin.

E.     Sistem Pencernaan Kadal (Reptile)
Saluran pencernaan makanan pada reptilia terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan kloaka. Kelenjar pencernaan terdiri dari kelenjar ludah, pankreas, dan hati. Reptilia mempunyai gigi, lidah, dan ludah.
Sebagaimana pada ikan dan amfibi, sistem pencernaan makanan pada reptil meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Reptil umumnya karnivora (pemakan daging). Secara berturut-turut saluran pencernaan pada reptil meliputi:
1) rongga mulut: bagian rongga mulut disokong oleh rahang atas dan bawah, masing-masing memiliki deretan gigi yang berbentuk kerucut, gigi
menempel pada gusi dan sedikit melengkung ke arah rongga mulut. Pada rongga mulut juga terdapat lidah yang melekat pada tulang lidah dengan ujung bercabang dua,
2) esofagus (kerongkongan),
3) ventrikulus(lambung),
4) intestinum: terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada anus.
Kelenjar pencernaan pada reptil meliputi hati, kantung empedu, dan pankreas. Hati pada reptilia memiliki dua lobus (gelambirf dan berwarna
kemerahan. Kantung empedu terletak pada tepi sebelah kanan hati.
Pankreas berada di antara lambung dan duodenum, berbentuk pipih kekuning-kuningan.

F.     Sistem Pencernaan Burung(Aves)
Organ pencernaan pada burung terbagi atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Makanan burung bervariasi berupa biji-bijian, hewan kecil, dan buah-buahan. Saluran pencernaan pada burung terdiri atas:
1) paruh: merupakan modifikasi dari gigi
2) rongga mulut: terdiri atas rahang atas yang merupakan penghubung antara rongga mulut dan tanduk,
3)  faring: berupa saluran pendek, esofagus: pada burung terdapat pelebaran pada bagian ini disebut tembolok, berperan sebagai tempat penyimpanan makanan yang dapat diisi dengan cepat.
4) lambung terdiri atas: - Proventrikulus (lambung kelenjar): banyak menghasilkan enzim pencernaan, dinding ototnya tipis.
-  Ventrikulus (lambung pengunyah/empedal): ototnya berdinding tebal. Pada burung pemakan biji-bijian terdapat kerikil dan pasir yang tertelan bersama makanan yang berguna untuk membantu pencernaan dan disebut sebagai " hen’s teeth”,
5) intestinum: terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada kloaka. Usus halus pada burung terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum. Kelenjar pencernaan burung meliputi: hati, kantung empedu,
dan pankreas. Pada burung merpati tidak terdapat kantung empedu.

G.    Sistem Pencernaan Katak (Ampibi)
Sistem pencernaan makanan pada amfibi, hampir sama dengan ikan, meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. salah satu binatang amphibi adalah katak. Makanan katak berupa hewan-hewan kecil (serangga). Secara berturut-turut saluran pencernaan pada katak meliputi:
1) rongga mulut: terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah untuk menangkap mangsa,
2)  esofagus; berupa saluran pendek,
3)  ventrikulus (lambung), berbentuk kantung yang bila terisi makanan
menjadi lebar. Lambung katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat masuknya esofagus dan lubang keluar menuju usus,
4)  intestinum (usus): dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal. Usus halus meliputi: duodenum. jejenum, dan ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya.
5)  Usus tebal berakhir pada rektum dan menuju kloata, dan
6) kloaka: merupakan muara bersama antara saluran pencernaan makanan, saluran reproduksi, dan urine.




Categories:

0 komentar:

Posting Komentar